Bandar Lampung – Ikatan Mahasiswa Papua Lampung [IKMAPAL] Menilai Bahwa Ekploitasi ditanah papua Berapa Tahun belakangan ink menjadi Sebuah Ancaman Nyata Yang Terjadi Lantaran:Catatan Global Forest Watch selama satu dekade terakhir memperlihatkan bahwa kehancuran hutan alam terbesar di Papua, terjadi di Kabupaten Merauke. Hal itu dinyatakan Manager Kampanye Hutan dan Perkebunan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau WALHI, Uli Arta Siagian dalam sebuah diskusi Beberapa Minggu Yang lalu.
Menurut Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Papua Lampung Kristianus Bobii di Merauke hutan seluas 112 ribu hektare rusak karena berbagai izin pembukaan lahan sawit, hutan tanam industri (HTI), dan proyek lumbung pangan. Sementara secara total hutan alam Papua seluas 700 ribu hektare telah rusak.
Ia menambahkan Juga Bahwa Kerusakan hutan di luar Merauke kebanyakan juga disebabkan berbagai izin investasi di Papua. Hutan alam di Papua dan Papua Barat menjadi salah satu tumpuan harapan dan paru-paru bumi, dengan luas yang 33,7 juta hektare, atau setara 81 persen daratan.
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Papua Lampung Memprihatinkan Nasib Hidup Masyarakat Yang Tergantung pada Alam.”Ketika lingkungan dirusak, hak-hak masyarakat adat diinjak-injak.
Maka Dengan Itu Saya Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Papua Lampung Kristianus Bobii menegaskan, “menuntut tindakan segera dari pemerintah pusat untuk memulihkan hak-hak rakyat kami.
Bobii menekankan, “Pemerintah Musti harus melindungi tanah leluhur adat dan melestarikan cara hidup Masyarakat.”
Bobii juga menegaskan Kepada pemerintah untuk Menghentikan semua izin ekspansi untuk proyek skala besar atas nama pembangunan agar dapat Melindungi wilayah adat dan Memulai rencana restorasi lingkungan yang komprehensif.
Dia juga meminta dukungan kepada Pemerintah daerah(papua) untuk Meningkatkan kesadaran tentang krisis tersebut dan Ia menekankan pada pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas dalam menangani Kasus Eksploitasi Yang Menyebabkan Deforestasi
0
0
