Keluarga Korban Advent Pratama Telaumbanua Tidak Puas Pada Hasil Otopsi

Read Time:1 Minute, 45 Second
Keluarga Korban Advent Pratama Telaumbanua Tidak Puas Pada Hasil Otopsi

BANDAR LAMPUNG – Usai gelar perkara kasus meninggalnya siswa Sekolah Polisi Nasional (SPN) Polda Lampung Advent Pratama Telaumbauna untuk mencari adanya unsur pidana pada kasus tersebut, pihak keluarga korban mengatakan tidak puas dengan hasil otopsi dari tim forensik.

Paman Advent, Rahmat Telaumbanua mengatakan pihaknya masih merasa janggal dan sangat tidak puas dengan jawaban terkait luka-luka yang terdapat dalam tubuh Advent.

“Intinya kami kecewa dan kurang puas. Makanya kita mau konsultasi dengan pengacara hukum dan keluarga karena masih ada hal yang kita pertanyakan tapi tidak dijawab secara detail,” kata Rahmat, Senin (28/8/2023).

Kuasa Hukum keluarga Advent, Salatieli Daeli menyampaikan hal janggal pertama dari penjelasan dokter forensik adalah luka di filtrum korban. Ia mengatakan jika luka itu didapat dari terjatuh maka hidung korban pun akan ikut terluka.

“Tapi ini hidungnya bersih. Gak luka. Cuma filtrumnya saja. Terus luka di dahi. Jika luka di dahi ini juga dari terjatuh, kenapa bisa? Padahal dia sedang pakai topi polisi saat itu. Kenapa dahinya bisa sobek? Saat kita periksa helmnya pun ada busanya jadi seharusnya aman,” jelasnya.

Begitupun dengan luka di tulang ekor, pihak keluarga masih belum bisa menerima penjelasan hasil forensi di mana dikatakan itu disebabkan oleh aktifitas sit up anggota polisi.

Sehingga ia melanjutkan, menurut hasil forensik saat gelar perkara tersebut tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan. “Makanya kita pihak keluarga ini mau berembuk dulu. Karena dia (dokter forensik) punya analisa secara medis jadi kita tak bisa intervensi,” katanya.

Tak hanya luka di tubuh korban, Salateili juga menyampaikan dalam hasil dari forensik dikatakan kematian Advent disebabkan oleh pembengkakan jantung.

“Tapi kalau memang sakit jantung, seharusnya saat tes polisi, itu ketahuan dong, tidak akan diterima masuk polisi jika memang sakit jantung,” katanya.

Ia melanjutkan saat ini kasus kematian Advent masih diselidiki oleh polisi. Dalam gelar perkara tersebut juga Kompolnas memberikan rekomendasi agar kasus tersebut segera diungkap.

“Kompolnas tadi menyampaikan supaya ini cepat diungkap. Tapi kami masih kecewa dengan hasil penyelidikannya. Kompolnas juga tadi bilang sudah melakukan berbagai upaya tapi belum menemukan bukti penganiayaan fisik,” katanya.

“Setelah ini kamu akan rembug keluarga. Ada kemungkinan besar kami akan melapor ke mabes polri dan presiden,” tambahnya.(sptn)

0 0
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %