Bandar Lampung- Keluarga Advent Pratama Telaumbanua, siswa SPN Kemiling, Polda Lampung, yang meninggal dunia melakukan autopsi terhadap jenazah. Pasalnya, terdapat luka berat pada tubuh remaja tersebut.
Keluarga siswa itu melakukan autopsi di RS Adam Malik, Medan, Sumatra Utara.
Ayah kandung Pratama, Ifon, menjelaskan jenazah anak kandungnya tiba di Rumah Sakit Umum Pusat Hi Adam Malik, Medan, Rabu (16/8) malam.
“Jenazah disambut isak tangis keluarga dan langsung dilakukan autopsi. Setelah itu diantar ke Nias melalui Pelabuhan Sibolga,” paparnya, Kamis (17/8). Dia merasa sedikit terkejut karena melihat kondisi jenazah anaknya yang penuh dengan luka.
“Saat akan proses autopsi, kami menemukan sejumlah luka robek dan memar yang tidak wajar, luka itu terdapat di sejumlah bagian tubuh, seperti pelipis, bibir, dagu, bawah ketiak kanan, tulang ekor, dan jari telunjuk. Selain itu, kondisi lambung anaknya dalam keadaan membusung. Kondisi itu membuat keluarga terkejut karena berbeda dari keterangan kepolisian.” kata Ifon.
Ia meyakini kematian anaknya bukan karena sakit atau kelelahan usai menjalani pembinaan fisik. Hasil autopsi menunjukkan anaknya mengalami penganiayaan berat sebelum meninggal.
“Luka-luka yang dialami Advent bukan karena terjatuh tetapi penganiayaan berat,” ujar Ifon.