Bandar Lampung – Beberapa hari lagi Pilkada serentak 2024 akan dimulai, masyarakat sudah mulai mempersiapkan untuk memilih calon kepala daerah untuk maju 5 tahun kedepan.
Tentunya suasana pesta demokrasi juga dirasakan kepada warga binaan di Lapas Kelas I Bandar Lampung dengan adanya simulasi Pilkada Serentak 2024 pada senin (18/11/2024).
Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Saiful Sahri mengapresiasi kinerja KPU dan Bawaslu Kota Bandar Lampung di dalam menggelar simulasi Pilkada Serentak 2024.
“Kegiatan berlangsung baik dan antusiasme warga binaan dalam melaksanakan simulasi sudah berjalan dengan baik,” ucapnya.
“Sebelumnya kami sudah melakukan langkah -langkah kesiapan jelang Pilkada dengan diundang pada rapat dari KPU,” tambahnya.
Jumlah warga binaan yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Serentak 2024 sebanyak 789 orang, sehingga KPU Kota Bandar Lampung menyediakan sebanyak 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Lokasi Khusus, yakni di TPS 901 dan 902 dengan menyiapkan total 14 KPPS.
Saiful menekankan kesadaran dan adanya peran aktif terhadap masing-masing warga binaan dalam kegiatan Demokrasi, yaitu dengan datang ke TPS untuk mencoblos calon kepala daerah.
“Dari tahun ke tahun, yang perlu dibangun adalah kesadaran dari warga binaan terkait dengan kegiatan demokrasi, karena kami sudah berjuang untuk mendapatkan E-KTP dan kendala-kendala bisa diselesaikan,” ungkapnya.
Selama proses Pilkada berlangsung, Saiful menjelaskan bahwa di Lapas Kelas I Bandar Lampung hingga saat ini belum mendapatkan laporan adanya kampanye terselubung, dikarenakan dalam ketentuannya, kampanye tidak diperbolehkan digelar di Lapas.
Saiful juga memastikan Lapas Kelas I Bandarlampung menjadi institusi yang berintegritas dalam mendukung proses demokrasi yang bersih dengan menolak politik uang dan bersikap netral.
“Warga binaan sudah mengetahui paslon yang akan maju di Pilkada Serentak 2024 dan kami telah melakukan tanda tangan pakta integritas Pilkada Damai dan kami telah berkomitmen untuk tidak adanya pergerakan atau mendapatkan dukungan dari salah satu paslon, serta adanya politik uang,” tutupnya.