LP Ma’arif NU Gelar Aktivasi TPPK untuk Penguatan Perlindungan Anak di Sekolah Program KREASI

Read Time:1 Minute, 15 Second
LP Ma’arif NU Gelar Aktivasi TPPK untuk Penguatan Perlindungan Anak di Sekolah Program KREASI

Tanggamus — Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Kabupaten Tanggamus selaku mitra pelaksana lokal, program KREASI. mengadakan kegiatan Aktivasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dalam rangka Program Kreasi Kegiatan. Acara ini berlangsung pada Kamis, 1 Mei 2025, bertempat di Aula Global Nusantara PCNU Tanggamus, dan diikuti oleh 33 koordinator TPPK dari satuan pendidikan yang menjadi lokus program sasaran.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran TPPK dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, sekaligus menegaskan komitmen LP Ma’arif NU dalam mendukung perlindungan anak di lingkungan pendidikan.

Berbagai narasumber kompeten dihadirkan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta.

Moh. Abdurrouf Hanifuddin, M.Pd, menyampaikan materi tentang Konvensi Hak Anak, yang menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak dalam proses pendidikan.

Selanjutnya, Prof. Dr. Alamsyah, M.Ag, membawakan materi tentang Implementasi Undang-Undang Perlindungan Anak di Sekolah, dengan menyoroti peran pendidik dan satuan pendidikan dalam pencegahan serta penanganan kasus kekerasan terhadap anak.

Dari pemerintah daerah, Oktiana, S.Pt, selaku Kepala Bidang Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Tanggamus, menyampaikan dukungan dan kebijakan daerah terkait perlindungan anak, serta pentingnya kolaborasi antara sekolah dan instansi terkait.

Drs. H. Rahman, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, menutup sesi pemateri dengan menyampaikan pentingnya integrasi perlindungan anak dalam sistem pendidikan dasar serta dukungan regulasi dari dinas pendidikan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat fungsi TPPK sebagai garda terdepan dalam mewujudkan sekolah yang ramah anak dan bebas kekerasan, serta menjadi contoh baik bagi lembaga pendidikan lainnya.

0 0
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %