UPKM Teknokra Unila, ITJI Lampung, dan Komunitas Panel Dinamis Menggelar Nobar dan Diskusi Publik Debat Kandidat Pilgub Lampung 2024

Read Time:3 Minute, 15 Second
UPKM Teknokra Unila, ITJI Lampung, dan Komunitas Panel Dinamis Menggelar Nobar dan Diskusi Publik Debat Kandidat Pilgub Lampung 2024

Bandar Lampung – Pelaksanaan debat paslon Gubernur Lampung dilaksanakan selama tiga kali, dimana pada debat ini dilakukan pada Minggu, 13 Oktober 2024, di Hotel Novotel Bandar Lampung.

Debat paslon Gubernur Lampung diikuti oleh 2 kandidat Paslon Gubernur Lampung, yakni Paslon No. Urut 1 (Arinal Djunaidi-Sutono) dan Paslon No. Urut 2 (Rahmat Mirzani Dzausal-Jihan Nurlela).

Untuk memeriahkan debat di Kota Bandar Lampung, Unit Kegiatan Penertiban Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (ITJI) Lampung, dan Komunitas Panel Dinamis menggelar Nonton Bareng (Nobar) dan diskusi publik Debat kandidat Pilgub Lampung Tahun 2024 di Lamban Akas HMI, Kemiling, Bandar Lampung, pada (13/10) malam.

Adapun narasumber yang akan mengisi kegiatan diskusi tersebut adalah Pengamat Politik Budi Harjo, S.Sos, M.IP, Tim Pemenangan Paslon No.1 Arinal Djunaidi – Sutono, Watoni Noerdin, S.H, M.H, dan Tim Pemenangan Paslon No.2 Rahmat Mirzani Dzausal – Jihan Nurlela, Amelia Nanda Sari, S.H.

Acara berlangsung meriah dan cukup tenang meskipun kedua paslon sama-sama menyampaikan argument dan statementnya masing-masing.

Tim Pemenangan Paslon No.1 Arinal Djunaidi – Sutono, Watoni Noerdin, S.H, M.H menyampaikan bahwa debat pertama ini membhas pengalaman Arinal Djunaidi saat menjabat sebagai Gubernur Lampung.

“Saya pikir debat pertama ini membahas suatu hal yang menjadi pengalaman Arinal Djunaidi saat menjabat Gubernur Lampung lalu terkait pokok permasalahan saat ini masih terjadi dan bagaimana dilaksanakan kedepannya,” ucapnya.

“Arinal Djunaidi dan Sutono sudah menggambarkan tentang perlunya konektivitas antar kabupaten kota di Prov. Lampung dan sudah digambarkan terkait kekurangan dana infrakstruktur,” ujarnya.

“Terkait teknologi petani, saya menilai sistem regulasi petani harus dirubah agar produksi bahan bisa lebih cepat dan petani bisa sejahtera, dan kami menilai proses Bantuan Langsung Tunai (BLT) hanya memberikan umpan dan bagaimana pemerintah haris turun langsung ke lapangan.” imbuhnya.

Pada pembukaan visi dan misinya, Arinal Djunaidi dan Sutono menyinggung adanya rencana proyek kelanjutan jalur KA hingga Pelabuhan Bakauheni dan Jalur Ganda KA yang merupakan program dari bapak Sjachroedin ZP yang belum dilanjutkan selama beliau menjabat menjadi Gubernur Lampung, sehingga dapat menunjang perekonomian di Lampung.

Watoni menilainbahwa debat pertama ini masih banyak kekurangan, dan berharap perlu adanya pembenahan pada debat selanjutnya oleh Panitia debat dan masing-masing paslon.

Sementara itu, Tim Pemenangan Paslon No.2 Rahmat Mirzani Dzausal – Jihan Nurlela, Amelia Nanda Sari, S.H mengungkapkan bahwa Palonnya selalu membawa gagasan untuk masyarakat.

“Pasangan kami selalu membawa gagasan-gagasan yang dilakukan untuk masyarakat dan saya meyakini bahwa Rahmat Mirzani Dzausal dan Jihan Nurlela bisa menyampaikan gagasan tersebut karena beliau sudah memiliki pengalaman dari legislatif serta keterwakilan daerah dan kita saling menjaga support antar sesama kader,” ujarnya.

“Terkait infrakstruktur jalan, menurut saya kondisi jalan rusak disebabkan adanya kendaraan lebih tonassenya dan adanya ketidaktegasan adanya regulasi oleh masyarakat,” katanya.

Amelia menjabarkan terkait lapangan pekerjaan yang diprioritaskan warga lokal/ asli Lampung dahulu.

“RMD-Jihan memiliki program mengoptimalkan lapangan pekerjaan dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru, Rahmat Mirzani Dzausal dan Jihan Nurlela menyampaikan bahwa lapangan pekerjaan diprioritaskan warga lokal dahulu,” tuturnya.

Amelia menilai bahwa pada debat selanjutnya, perlu adanya stimulasi yang menitiberatkan kepada masing-masing paslon serta perlu adanya andernalin dari masing-masing supporter.

Kemudian Pengamat Politik, Budi Harjo, S.Sos, M.IP, mengatakan bahwa suasana debat ini cukup cair dan menilai bahwa masing-masing Paslon tidak terlihat komitmen dan gagasan masing-masing paslon secara jelas.

“Suasana pada debat ini cukup cair, namun masih normatif, harapanya pada paslon Gubernur No.2 seharusnya lebih mengkritisi sehingga muncul jawaban-jawaban dari paslon Gubernur No.1 agar masyarakat mengetahui,” ujarnya.

“Saya menilai hasil debat pertama ini, masing-masing Paslon tidak terlihat komitmen dan gagasan masing-masing paslon secara jelas dan kedepannya harus lebih menarik lagi sehingga masyarakat bisa menilai kepada kedua paslon tersebut,” tambahnya.

“Terkait kesejahteraan petani di Lampung, menurut saya perlu adanya kominten dan berdaulat menjadi hal yang utama dalam mensejahterakan petani sehingga dapat menurunkan jumlah angka kemiskinan di Lampung,” tegasnya.

Ia berharap pada debat selanjutnya, masing-masing paslon dapat menawarkan gagasan konkrit yang dilakukan.

0 0
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %